Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional tahun 2024, Desa Genilangit menjadi saksi sebuah pawai yang meriah dan penuh semangat. Pawai ini melibatkan berbagai elemen pendidikan di desa tersebut, mulai dari SDN Genilangit 1, TK Tunas Harapan, hingga PAUD Tunas Bangsa. Masing-masing lembaga pendidikan tersebut menyatukan diri dalam semangat kebersamaan, memperlihatkan bagaimana pendidikan agama dan nasionalisme bersatu dalam satu barisan yang kokoh. Pawai dimulai oleh barisan drumband dari SDN Genilangit 1. Mereka membawa bendera-bendera kecil berwarna-warni dan mengenakan seragam serba putih, simbol kesucian dan ketulusan hati santri. Di belakang barisan SDN, tampak rombongan dari TK Tunas Harapan. Anak-anak TK ini, dengan gaya yang menggemaskan, Mereka membawa papan kecil yang bertuliskan pesan-pesan Islami yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap agama sejak dini. Meski kecil, langkah-langkah mereka penuh dengan semangat, diiringi oleh guru-guru yang tersenyum bangga. Tidak ketinggalan, barisan terakhir diisi oleh anak-anak dari PAUD Tunas Bangsa. Dengan wajah ceria, mereka melambaikan tangan kepada penonton yang berkumpul di pinggir jalan. Anak-anak ini, meskipun masih sangat kecil, telah dilibatkan dalam pawai sebagai simbol awal perjalanan mereka dalam menanamkan nilai-nilai santri dan nasionalisme. Pawai santri ini tidak hanya menjadi ajang peringatan Hari Santri Nasional, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya peran pendidikan dini dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Generasi muda Desa Genilangit diajak untuk terus mengamalkan ajaran-ajaran luhur yang telah diwariskan oleh para ulama dan pejuang santri terdahulu, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.